Jumat, 03 Februari 2017

simplisia cortex

ALSTONIAE CORTEX (MMI)

Nama lain                           : Kulit Pule
Nama tanaman asal             : Alstonia scholaris (L) R.Br
Keluarga                              : Apocynaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Alkaloida- alkaloida ditamina, ekitamina, ekhitenina, akhitamidina, alstonina
Penggunaan                         : Antipiretika, antimalaria, stomakika, antidiabetika, antelmintika
Pemerian                             : Tidak berbau, rasa pahit, yang tidak mudah hilang
Bagian yang digunakan      : Kulit batang dan kulit cabang
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

ALYXIAE CORTEX (MMI)
Nama lain                           : Pulasari
Nama tanam asal                 : Alyxia reinwardtii (BL), juga disebut Alyxia stellata (Roomset Schult)
Keluarga                              : Apocynaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Alkaloida zat pahit, kumarin, zat penyamak, minyak atsiri, asam organik
Penggunaan                         : Bahan pewangi, (campuran boreh), karminativa, antidemam
Pemerian                             : Bau dan rasa mirip kumarin, agak pahit
Bagian yang digunakan      : Kulit batang dan kulit cabang
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

BURMANI CORTEX ( MMI)

Nama lain                           : Kulit manis jangan, Kulit kayu manis padang, Keningar
Nama tanaman asal             : Cinnamomum Burmani (Blume)
Keluarga                              : Lauraceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Minyak atsiri yang mengandung sinamil aldehid, sinamil asetat, borneol, simen. Zat penyamak, damar, bornil asetat
Penggunaan                         : Diaforetika, karminativa, anti iritansia, bahan pewangi, bumbu masak
Pemerian                             : Bau khas, rasa manis
Bagian yang digunakan      : Kulit batang
    Waktu panen                       : Panen pada umur 8 tahun, semakin tua umur tanaman, kulit relatif lebih tebal dan volume kulit pohon bertambah pula, sehingga kualitas dan kuantitas produksi akan lebih baik.
    Cara panen                          :
  1. Pohon ditebang sekaligus, tunggul tebangan diter bagian atasnya.
  2. Cara ditumbuk, yakni 2 bulan sebelum ditebang 5 cm dari leher akar, seluruh kulit batang dikupas setinggi 80 – 100 cm. Setelah 2 bulan baru ditebang maksudnya agar pengulitan mudah dilakukan dan diharapkan tumbuh tunas baru yang lebih sempurna pada permukaan tanah
  3. Pohon dipukul-pukul dengan benda tajam 2 bulan sebelum ditebang, dengan maksud untuk mendapat kulit yang tebal pada waktu pemotongan, sebab pada bekas – bekas pukulan akan menghasilkan pembengkakan kulit.
  4. Sistem Vietnam (sistem panen tanpa tebang), yaitu memotong sebagian kulit batang secara berselang- seling dengan ukuran panjang 30 cm, lebar 10 cm. Setelah kulit batang bertaut kembali sehabis panen pertama, lalu dilakukan panen kedua dan seterusnya.
Jenis – jenis                         : Dalam perdagangan dikenal sebagai Cassia vera.
Ada 2 varietas :
  1. Berdaun muda, berwarna merah pekat, banyak ditanam di Sumatera Barat dan Kerinci
  2. Berdaun hijau ungu.
    Perbedaan                           : Kayu manis pucuk merah mempunyai kualitas lebih baik, tetapi produksinya lebih rendah dari pada yang berpucuk hijau.
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

CINCHONAE   CORTEX (FI)

Nama lain                           : Kulit kina, Peruvian bark, Jesuit bark
Nama tanaman asal             : Cinchona succirubra
Keluarga                              : Rubiaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Alkaloida kinina, sinkonina, sinkodina, kina tanat, kinidin, asam tanat, asam kina, damar, malam
Persyaratan kadar                : Kadar kinin tidak kurang dari 8,0 %
Penggunaan                         : Antipiretika, antimalaria, amara.
Pemerian                             : Bau khas terutama dari kulit dahan, pada penyimpanan lama bau menghilang, rasa pahit dan kelat.
Bagian yang digunakan      : Kulit batang , kulit dahan, kulit akar
Sediaan                                 : Cinchonae extractum
Perbedaan                           :
Cinchona succirubra berisi 9 % alkaloida.
Cinchona ledgeriana berisi 6 – 10 % alkaloida.
Cinchona calisaya berisi 6 – 8 % alkaloida
Untuk memperoleh banyak kulit ditanam Cinchona succirubra
Untuk mendapat banyak alkaloida ditanam Cinchona ledgeriana
Untuk cepat-cepat mendapat banyak alkaloida ditanam Cinchona ledgeriana diatas Cinchona succirubra secara okulasi.
Cara panen                :
  1. Dicabut (cara Indonesia) pohon-pohon yang jaraknya 60 cm – 100 cm satu sama lain, dicabut seluruhnya dan diambil kulit batang dan kulit akarnya, setelah 6-7 tahun, pada daerah tadi dilakukan pencabutan lagi.
  2. Dipangkas : pohon-pohon yang berumur 7 tahun dipangkas batangnya beberapa cm di atas tanah, dari pangkal batang nanti tumbuh sejumlah cabang baru yang nanti juga dipungut.
  3. Dikikis : Kulit batang dikikis tanpa mengenai kulit kayunya
  4. Menurut penelitian ternyata kulit kina yang banyak terkena sinar matahari alkaloidnya lebih rendah dari kulit kina yang ditempat teduh. Jika kulit kina tersebut ditutupi dengan lumut, maka kadar alkaloidnya akan naik luar biasa. Setelah kulit kina ini di panen, bekasnya ditutupi lumut kembali, maka timbul kulit kulit kina baru yang juga tinggi kadar alkaloidnya. Pengambilan kulit dilakukan sedikit demi sedikit sampai seluruh kulit lama terambil.
Penyimpanan         :     Dalam wadah tertutup baik





CINNAMOMI CORTEX (FI)

Nama lain                           : Kulit Kayumanis, Ceylon Cinnamon
Nama tanaman asal             : Cinnamomum zeylanicum (BI)
Keluarga                              : Lauraceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Minyak atsiri yang mengandung egenol sinamilaldehida, zat penyamak, pati, lendir
Penggunaan                         : Karminativa, menghangatkan lambung, dicampur dengan adstringensia lainnya untuk obat mencret
Pemerian                             : Bau aromatik, rasa pedas dan manis.
Bagian yang digunakan      : Kulit bagian dalam yang diperoleh dari anak batang yang telah dipangkas.
    Cara panen                          : Tanaman yang berumur 2-3 tahun dipotong beberapa cm diatas tanah. Tunas-tunas baru dipilih 5-6 buah dan dibiarkan tumbuh untuk dipotong lagi setelah mencapai tinggi 2-3 meter.
                                                  Panen dilakukan pada musim hujan, batang-batang dikulit arah memanjang menjadi 2 bagian atau lebih. Diberkas dan didiamkan beberapa lama supaya terjadi fermentasi yang nanti mempermudah pengikisan epidermis dan jaringan hijau dibawah epidermis.
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

GRANATI CORTEX (MMI)

Nama lain                            : Kulit batang delima
Nama tanaman asal             : Punica granatum (L)
Keluarga                              : Punicaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Alkaloida, gula, tanin
Penggunaan                         : Pengelat (astringensia)
Pemerian                             : Bau lemah, rasa agak kelat
Bagian yang digunakan      : Kulit batang
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

GRANATI PERCARPIUM/GRANATI FRUCTUS CORTEX (MMI)

Nama lain                            : Kulit buah delima, Granati Fructus cortex
Nama tanaman asal             : Punica granatum (L)
Keluarga                              : Punicaceae
    Zat berkhasiat utama / isi    : Tanin sampai lebih kurang 20 % alkaloida yang terdiri dari peletrina, metil-peletrina, psudopeletrina, metil isopeletrina, isopeletrina
    Penggunaan                         : Pengelat usus (astringensia), obat cacing
Pemerian                             : Tidak berbau, rasa sangat sepat, lama-lama menimbulkan rasa      tebal di lidah.
Bagian yang digunakan      : Kulit buah yang masak
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

LITSEAE CORTEX (MMI)

Nama lain                            : Kulit krangean, Krangean
Nama tanaman asal             : Litsea cubeba (Lour) Pers
Keluarga                              : Lauraceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Minyak atsiri mengandung sitral, limonen, sapinen, metilheptanon, sitronelal. Tanin galat, allagat.
Penggunaan                         : Karminativa, spasmolitika, stomakika
Pemerian                             : Bau khas aromatik, rasa agak pedas, dan agak pahit.
Bagian yang digunakan      : Kulit batang
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

PARAMERIAE CORTEX (MMI)

Nama lain                            : Kulit Kayu rapat, Pegatsih
Nama tanaman asal             : Parameria laevigata (Juss) Moldenke, Parameria barbata
Keluarga                              : Apocynaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Tanin
Penggunaan                         : Pengelat (astringensia)
Pemerian                             : Bau lemah, rasa agak kelat dan agak pahit.
Bagian yang digunakan      : Kulit batang dan kulit cabang.
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

SYMPLOCI CORTEX (MMI)

Nama lain                            : Kulit sariawan
Nama tanaman asal             : Symplocos odoratissima (BL, choisy)
Keluarga                              : Symplocaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Glucosida, symplokosin, metil salisilat, aluminium sulfat
Penggunaan                         : Antisariawan
Pemerian                             : Bau agak wangi, tidak berasa
Bagian yang digunakan      : Kulit dahan
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

SYZYGII JAMBOLANI CORTEX (MMI)

Nama lain                            : Kulit jamblang
Nama tanaman asal             : Syzygium jambolanum (L) Skeels yang disebut pula Eugenia cumini
Keluarga                              : Myrtaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Zat penyamak, asam galat, jambulol, jambolisin.
Penggunaan                         : Astringensia, obat kencing manis
Pemerian                             : Bau lemah, rasa pahit dan kelat
Bagian yang digunakan      : Kulit dahan
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

simplisia radix

CATHARANTHI RADIX ( MMI)
Nama lain                            : Akar Tapak dara
Nama tanaman asal             : Catharanthus roseus (L), Vinca rosea (L), Lochnera rosea
Keluarga                              : Apocynaceae
Zat berkhasiat utama /isi     : Alkaloida: ajmalisin, serpentina, tetrahidroalstonin, vindesin, vinkristin, vinblastin
Penggunaan                         : Peluruh kemih (emenagoga), obat diabetes, obat kanker
Pemerian                             : Tidak berbau, rasa pahit
Bagian yang digunakan      : Akar
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik


DERRIDIS RADIX (MMI)
Nama lain                            : Akar tuba
Nama tanaman asal             : Derris elliptica
Keluarga                              : Papilionaceae (= Fabaceae)
Zat berkhasiat utama / isi    : Rotenon
Penggunaan                         : Racun panah, racun ikan, skabicid, insektisida
Pemerian                             : Bau aromatik lemah, rasa agak pahit
Bagian yang digunakan      : Akar dan potongan akar tinggal
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik


ELEPHANTOPI RADIX (MMI)
Nama lain                            : Akar tapak leman
Nama tanaman asal             : Elephantopus scaber
Keluarga                              : Asteraceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Flavonoid glucosidal
Penggunaan                         : Anti demam


EURYCOMAE RADIX (MMI)
Nama lain                            : Akar Pasakbumi
Nama tanaaman asal           : Eurycoma longifolia (Jack)
Keluarga                              : Simarubaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Eurikomolakton, amaraloid, eurikomanol
Penggunaan                         : Diuretika, antipiretika dan aprodisiaka
Pemerian                             : Tidak berbau, mula-mula tidak berasa lama- lama agak pahit
Bagian yang digunakan      : Akar
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

GLYCYRRHIZAE   RADIX (FI)
Nama lain                            : Akar manis, Liquiritae Radix
Nama tanaman asal             : Glycyrrhiza glabra varietas typical, Glycyrrhiza glabra, varietas glandulifera dan jenis Glycyrrhiza lainnya
Keluarga                              : Papilionaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Glysirisin dengan kadar 5-10 %, yaitu garam K dan Ca dari asam glisirizat (zat ini 50 x lebih manis dari gula tebu), pati, gula, asparagin
Persyaratan kadar                : Kadar zat yang larut dalam air tidak kurang dari 20%, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan di udara
Penggunaan                         : Antitusiva.
Akar dalam bentuk serbuk sebagai pengisi/pembalut pil
Ekstrak untuk pewangi tembakau dan campuran obat batuk
Pemerian                             : Bau khas lemah, rasa manis
Bagian yang digunakan      : Akar dan batang dibawah tanah
Waktu panen                       : Akar-akar digali tiap 3 tahun, disisakan secukupnya agar dapat dipungut pada tahun berikutnya
Jenis-jenisnya                      : Glycyrrhiza glabra varietas typical berasal dari Spanyol
Glycyrrhiza glabra varietas glandulifera berasal dari Rusia
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik
Keterangan lain                   : Yang belum dikupas berwarna coklat kekuningan atau coklat tua, berkeriput memanjang kadang – kadang terdapat tunas kecil dan daun sisik yang tersusun melingkar.

IPECACUANHAE   RADIX (MMI)
Nama lain                            : Akar Ipeka, akar muntah
Nama tanaman asal             : Cephaelis ipecacuanha, Cephaelis acuminate, Uragoga ipecacuanha, Psychotria ipecacuanha
Keluarga                              : Rubiaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Alkaloid emetina, sefaelina, psikotrina, emetina, orthomethil, sikotrina
Persyaratan kadar                : Kadar emetin 2 ,0 %
Penggunaan                         : Dalam jumlah amat kecil sebagai menambah nafsu makan, Dalam jumlah sedang sebagai diaforetika dan ekspektoransia, Dalam jumlah besar sebagai emetika
Pemerian                             : Bau lemah, rasa pahit
Bagian yang digunakan      : Akar / campuran akar / pangkal batang
Sediaan                                 :       Opii Pulvis Compositus (FI), Ipecacuanhae Pulvis (FI), Ipecacuanhae tinctur (EFI)
Waktu panen                       : Dikumpulkan pada bulan Januari, Maret, seluruh   tanaman dicabut dan dipisahk an akar – akarnya
Jenis – jenisnya                   : Ipeka Rio; diperoleh dari Cephaelis ipecacuanha. Potongan – potongan agak bengkok, warna merah bata tua sampai coklat tua, sebelah luar penebalan cincin, rapat dan   melingkar sempurna.
Ipeka Panama: diperoleh dari Cephaelis acuminata  Warna coklat keabuan atau coklat kemerahan, cincin hanya melingkar sampai tengah batang,
Ipeca Cartagena: lebih gelap dan tidak banyak buku-bukunya, warna sama dengan Ipeka Panama
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik


PANACIS   RADIX (MMI)
Nama lain                            : Ginseng
Nama tanaman asal             : Panax schinseng
Keluarga                              : Araliaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Glukosida panakuilon, minyak atsiri, damar, panaks, sapoginol
Penggunaan                         : Amara dan stimulansia
Pemerian                             : Bau lemah, rasa manis. pedas dan agak pahit
Bagian yang digunakan      : Akar
Sediaan                                 : Serbuk dan Vinum
Waktu panen                       : Dikumpulkan pada musim gugur dari tanaman yang berumur 5 – 6 tahun
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

RAUWOLFIAE SERPENTINAE RADIX (FI)
Nama lain                            : Akar Pulepandak
Nama tanaman asal             : Rauwolfia serpentina
Keluarga                              : Apocynaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Alkaloid – alkaloid: aymalin, aymalisina, aymalinina, serpentina, reserpina,
Persyaratan kadar               : Alkaloid sejenis reserpina, dihitung sebagai reserpina tidak kurang dari 0,15 %
Penggunaan                         : Antihipertensi dan gangguan neuropsikhiatrik
Pemerian                             : Tidak berbau, rasa pahit
Bagian yang digunakan      : Akar dan pangkal batang
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

RHEI RADIX (MMI)
Nama lain                            : Kelembak
Nama tanaman asal             : Rheum palmatum, Rheum officinale dan species atau hibrida lainnya kecuali Rheum rhaponticum
Keluarga                              : Polygonaceae
Zat berkhasiat utama / isi    : Antraglukosida yang pada penguraian memberikan emodin, rhein, aloe emodin dan asam krisofanat. Terdapat pula tanin, pektin, katekhin, pati, kalsium oksalat
Penggunaan                         : Laksativa
Pemerian                             : Bau khas agak aromatik, rasa agak pahit tidak enak dan agak sepat
Bagian yang digunakan      : Pangkal batang beserta sebagian akar
Jenis – jenis                          :
  1. Kelembak Cina : kultur di Propinsi Shensi, Shansi Honan, Tshinghai di Mongolia, dipungut dari tanaman yang berumur 6 – 10 tahun, tiap tahun 2 kali panenan, pada musim semi dan musim gugur, setelah dikupas, diiris- iris melintang / membujur (menghasilkan rounds atau flats), dijemur.
  2. Kelembak Shensi: ada garis – garis kecil warna coklat kemerahan dan titik-titik jari empulur dalam parenkim yang putih
  3. Kelembak Kanton: lebih ringan dari kelembak Shensi kurang padat, lebih berserat, bau emperumatik.
  4. Kelembak Eropa: Hanya dari Hongaria, mutu rendah
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

VALERIANA   RADIX
Nama   lain                          : Akar valerian
Nama tanaman asal             : Valeriana officinalis
Keluarga                              : Valerianaceae
Zat berkhasiat utama/ isi     : Minyak atsiri yang mengandung ester borneo (ester dengan format). Alkaloida – alkaloida katinina dan valerianin, zat penyamak.
Persyaratan kadar                : Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 0,8 %
Penggunaan                         : Sedativa
Pemerian                             : Bau khas, rasa pedas, agak pahit.
Bagian yang digunakan      : Akar cabang berikut pangkal batang dan batang dibawah tanah
Sediaan                                 :       Valerianae tinctura (FI) untuk : Beladon Digitalis
Valerianae Tinctura, Brometori Valerianae Potio
Waktu panen                       : Dikumpulkan pada waktu daun meluruh
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

VETIVERIAE   RADIX (MMI)
Nama lain                            : Akar wangi, Larasetu
Nama tanaman asal            : Vetiveria zizanoides (Stapf)
Keluarga                              : Poaceae
Zat berkahasiat utama /isi   : Minyak atsiri, hars dan zat pahit
Kegunaan                            : Bahan pewangi. (dalam oleum), Diaforetika
Pemerian                             : Bau khas aromatik
Bagian yang digunakan      : Akar
Sediaan                                 : Oleum Vetiveriae
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik.

simplisia hewani

MEL DEPURATUM

Nama Sinonim
:
Madu murni
Nama hewan asal
:
Apis mellifera (L.)
Keluarga
:
Apidae
Zat berkhasiat Utama/Isi
:
Gula invert, saccharosa, dekstrin, abu, air, zat atsiri aromatik, asam semut (sedikit)
Penggunaan
:
Sebagai sumber hidrat arang yang mudah dicerna, reduktor dalam sediaan-sediaan ferro.
Pemerian
:
Cairan kental serupa sirup, bening, warna kuning muda sampai coklat kekuningan, rasa manis khas bau enak khas, jika dipanaskan diatas penangas air bau menjadi lebih kuat, tetapi tidak berubah.
Bagian yang diambil
:
Madu
Cara memperoleh
:
Madu yang diperoleh dari sarang apis ini, dimurnikan dengan pemanasan dibawah suhu 800, didiamkan, kotoran yang mengapung diambil, kemudian madu diencerkan dengan air secukupnya hingga bobot per ml memenuhi persyaratan.
Jenis-jenis
:
Di Mesir dan dari apis fasciata, di Senegel dari apis adamsonii di Afrika dari apis caffra dan apis scutella.
Di Madagaskar dari apis unicolor. Di India dari apis dorsata (apis indicata = apis florea).
Madu erhalus adalah madu yang diperoleh tanpa pemerasan tetapi dibiarkan mengalir dari sarang lebah, jika dipusingkan memberika madu yang paling jernih.
Virgin honey adalah madu yang diperoleh dari sarang yang belum perbah terbuka.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik

THYROIDUM

Nama Sinonim
:
Tiroida
Nama hewan asal
:
Serbuk kering dari kelenjar tiroid binatang menyusui, telah dibersihkan dari jaringan pengikat dan lemak.
Zat berkhasiat/isi
:
Tiroksin, triyodotironin, diyodotirosin, Mono yodo tirosin.
Persyaratan kadar
:
Kadar yodium yang terikat sebagai senyawa organik tidak kurang dari         0,17 % dan tidak lebih dari 0,20 %
Penggunaan
:
Pengobatan terhadap hipotiroidisme (kerdil dan myxoedema).
Sediaan
:
Thyroidi Compressi – F.I.
merian
:
Serbuk warna kekuningan hingga coklat, bau lemah, mirip bau daging rasa asin.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

simplisia herba

STRAMONII   HERBA

 Nama lain: Herba stramonii
Nama tanaman asal:    Datura stramonium , Datura stramonium varietas tatula
Keluarga:   Solanaceae
Bagian yang digunakan :  Daun dan pucuk berbunga
 Zat berkhasiat utama / isi:    Terutama daturin (hiosiamina), skopolamina
 Pemerian:    Bau tidak enak, rasa pahit
 Penggunaan:    Sesak nafas, nyeri, nyeri haid, parkinsonisme
Persyaratan kadar : Hiosiamina tidak kurang dari 0,25 %
Penyimpanan:    Dalam wadah tertutup baik
 Jenis – jenis :
a.       Datura stramonium berbunga putih
b.      Datura stramonium varietas tatula, berbunga merah ungu (urat daun dan batangnya ungu ),  biji-biji lebih tinggi kadar alkaloidanya, tetapi berhubung berisi minyak lemak maka sukar disari untuk dibuat sediaan yang stabil

PHYLLANTHI   HERBA


Nama lain : Meniran
Nama tanaman asal : Phyllanthus niruri (L)
Keluarga : Euphorbiaceae
Bagian yang digunakan : Semua bagian diatas tanah
Zat berkhasiat utama / isi : Zat pahit filantin, damar, mineral, zat penyamak
 Pemerian : Bau aromatik , rasa pahit
 Penggunaan : Diuretika
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

MENTHAE   PIPERITAE   HERBA



Nama lain : Herba pepermin
Nama tanaman asal : Mentha piperita (L)
Keluarga : Lamiaceae
Bagian yang digunakan : Daun dan pucuk berbunga
Cara Panen:    
    1. Terna dipanen dengan cara memotong bagian tanaman dengan sabit atau gunting setek + 20 cm dari permukaan tanah, pada umur sekitar 3-4 bulan dilakukan pada saat tanaman berbunga 50-70% dari jumlah populasi tanaman.
    2. Bekas potongan batang akan mulai tumbuh, dan berkembang 3-4 bulan siap dipanen kembali.
    3. Panen dilakukan pada pagi hari pukul (08.00-10.00) saat udara cerah, agar tidak ada embun yang menempel pada daun yang menyebabkan daun/terna cepat busuk yang akan mempengaruhi aroma minyak
    4. Di Indonesia panen dilakukan 2 kali setahun. Di daerah asalnya panen bisa dilakukan sampai 3 kali setahun, hal ini karena irigasi yang teratur.
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri yang mngandung mentol, metil asetat  dan menton
Pemerian : Bau khas aromatis, rasa pedas dan sejuk
Penggunaan : Karminativa
Sediaan : Oleum Menthae Piperitae (FI)
Penyimpana: Dalam wadah tertutup baik

simplisia fructus

FRUCTUS

1.     Nama latin : AMOMI FRUCTUS
Nama lain : kapolaga
Kegunan : bumbu masak, bahan pewangi, karminativa, dibuat tingtur
2.     Nama latin : ANISI FUCTUS
Nama lain : buah adas manis
Kegunaan : karminativa, obat mulas
3.     Nama latin : BRUCEAE FRUCTUS
Nama lain : tambara marica, buah makasar
Kegunaan : obat disentri, hemostatika
4.     Nama latin : CAPCISI FRUCTUS
Nama alain : cabe, capsicum cayenne pepper, Lombok
Kegunaan : Stomakikum, tingturnya sebagai obat gosok
5.     Nama latin : CAPCISI FRUTESCENTIS FRUCTUS
Nama lain : buah cabe rawit
Kegunaan : stimulansia, stomakika, karminativa
6.     Nama latin : COPTICI FRUCTUS
Nama lain : buah mungsi
Kegunaan : karminativa, desinfektansia
7.     Nama latin : CORIANDRI FRUCTUS
Nama lain : ketumbar
Kegunaan : Bumbu masak, karminativa
8.     Nama latin : CUBEBAE FRUCTUS
Nama latin : Buah kemukus
Kegunaan : obat radang selaput lender, saluran kemih
9.     Nama latin : CUMINI FRICTUS
Nama lain : buah jinten putih
Kegunaan : stimulansia, karminativa, stomakikum
10. Nama latin : FOENICULI FRUCTUS
Nama lain : Buah adas
Kegunaan : karminativa, obat mulas, obat gosok anak
11. Nama latin : GOSSYPIUM FRUCTUS
Nama lain : kapas murni
Kegunaan : untuk alat kesehatan
12. Nama latin : ISORAE FRUCTUS
Nama lain : buah puteran, kayu ules
Kegunaan : antidiare
13. Nama latin : MELALEUCAE FRUCTUS
Nama lain : buah kayu putih
Kaegunaan : karminativa
14. Nama latin : MORINDAE CITRIFOLIAE FRUCTUS
Nama lain : mengkudu, pace, buah noni
Kegunaan : antidiare, antihipertensi, roboransia, ekspetoransia
15. Nama latin : PANDANUS FRUCTUS
Nama lain : Papuan red fruit/ buah merah
Kegunaan : obat tumor, kanker, HIV
16. Nama latin : PAPAVERIS FRUCTUS
Nama lain : buah opium, buah candu
Kegunaan : sedative ringan, obat batuk
17. Nama latin : PHALERIAE FRUCTUS
Nama lain : buah mahkota dewa
Kegunaan : antihipertensi, obat asam urat, antidiabetes, lever, kanker, pendarahan, membersihkan racun
18. Nama latin : PIPERIS ALBI FRUCTUS
Nama lain : lada putih, merica putih
Kegunaan : karminativa, bumbu  masak
19. Nama latin : PIPERIS NIGRI FRUCTUS
Nama lain : lada hitam, meriva hitam
Kegunaan : karminativa, iritasi local
20. Nama latin : RETROFRACTI FRUCTUS
Nama lain : cabe jawa, lada panjang, cabe jamu
Kegunaan : stimulansia, karminativa, diuretika
21. Nama latin : TAMARINDI PULPA FRUCTUS
Nama lain : asam jawa, pulpa tamarindorum cruda
Kegunaan : pencahar lemah
22. Nama latin : VANILAE FRUCTUS
Nama lain : buah vanili
Kegunaan : bahan pewangi
23. Nama latin : WOODFORDIAE FRUCTUS
Nama lain : buah sidawayah
Kegunaan : adstringensia